Media Pembelajaran Program Keahlian Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi

Wednesday, October 25, 2017

Router Static dan Router Dynamic

Static routing (Routing Statik) adalah sebuah router yang memiliki tabel routing statik yang di setting secara manual oleh para administrator jaringan
Menggunakan routing statik murni dalam sebuah jaringan berarti mengisi setiap entri dalam forwarding table  di  setiap router  yang berada di jaringan tersebut


Keuntungan :
a. Lebih aman daripada dynamic routing terhadap metode spoofing
b. Tidak ada overhead (waktu pemrosesan) pada CPU router (router lebih murah dibandingkan denga router dinamis)
c. Tidak ada bandwidth yang digunakan di antara router.
d. Routing statis menambah keamanan, karena administrator dapat memilih untuk mengisikan akses routing ke jaringan tertentu saja
Kekurangan :
a.  Rentan terhadap kesalahan penulisan -lebih merepotkan dibandingkan dynamic routing
b.  Administrasi harus benar-benar memahami internetwork dan bagaimana setiap router dihubungkan untuk dapat mengkonfigurasikan router dengan benar.
c.  Jika sebuah network ditambahkan ke internetwork, Administrasi harus menambahkan sebuah route ke semua router secara manual.
d.  Routing statis tidak sesuai untuk network-network yang besar karena menjaganya akan menjadi sebuah pekerjaan full-time sendiri 

Routing Dynamic (Routing Dinamik) merupakan type Routing dimana Router dapat mempelajari sendiri rute yang terbaik yang akan ditempuhnya untuk meneruskan paket dari sebuah network ke network lainnya.
Administrator tidak menentukan rute yang harus ditempuh oleh paket-paket tersebut. Administrator hanya menentukan bagaimana cara router mempelajari paket, dan kemudian router mempelajarinya sendiri
Kelebihan :
a. Hanya mengenalkan alamat network yang terhubung langsung dengan routernya.
b. Tidak perlu mengetahui semua alamat network yang ada.
c. Bila terjadi penambahan suatu network baru tidak perlu semua router mengkonfigurasi. Hanya router-router yang berkaitan.
d. Lebih mudah untuk mengatur network yang besar. Akan memilih jalur lain yang ada bila suatu jalur rusak 

Kekurangan :
a. Beban kerja router lebih berat karena selalu memperbarui ip table pada tiap waktu tertentu.
b. Kecepatan pengenalan network terbilang lama karena router membroadcast ke semua router hingga ada yang cocok.
c. Setelah konfigurasi harus menunggu beberapa saat agar setiap router mendapat semua Alamat IP yang ada.
d. Susah melacak permasalahan pada suatu topologi jaringan lingkup besar.
e. Update ARP table dibagikan ke semua komputer, berarti mengkonsumsi - butuh RAM untuk menentukan jalur terbaik bila terjadi down -bandwith jalur ditentukan oleh sistem, bukan admin.

Contoh protokol routing dinamik :
a. RIP (Routing Information Protocol)
b. IGRP (Internal Gateway Routing Protokol)
c. OSPF (Open Shortest Path First)
d. EIGRP (Enhanced Internal Gateway Routing Protokol)
e. BGP (Border Gateway Protokol)
 
Share:

0 comments:

Post a Comment